Hutan yang Hilang Akan Dikembalikan, Upaya Penghijauan Kembali Melalui Gerakan Menanam Pohon

TANAM POHON. Bupati Berau Sri Juniarsih Mas melakukan penanaman pohon dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Bupati menyebutkan bahwa Pemkab Berau akan berkomitmen untuk mengembalikan fungsi

Onlineku.info,, TANJUNG REDEB. Upaya menyelamatkan sebagian hutan yang hilang di Kabupaten Berau menjadi salah satu pesan penting yang disampaikan oleh Bupati Berau, Sri Juniarsih Mas, saat peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang dilaksanakan di Lapangan Bola Kampung Labanan Jaya, Kamis (25/7) kemarin.

Menurutnya, Hari Lingkungan Hidup Sedunia bukan hanya sekadar acara seremonial belaka. Hari Lingkungan Hidup juga menjadi pengingat akan pentingnya kehadiran hutan yang harus dikelola dengan baik agar tidak berdampak buruk bagi manusia.

“Saat ini sebagian hutan kita sudah hilang. Namun, tidak ada kata terlambat untuk memperbaikinya. Kemarin, kami juga telah membicarakan dengan pihak kehutanan provinsi terkait upaya mencegah kerusakan hutan ini,” ungkapnya.

Menurutnya, kerusakan hutan yang terjadi di Berau dilakukan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Upaya mengatasi kerusakan hutan di daerah pun kian sulit mengingat daerah sendiri memiliki kewenangan terbatas dalam mengawasi wilayah kehutanan.

 

“Kami memahami bahwa kewenangan itu bukan lagi berada di kabupaten ataupun provinsi. Itu kini sudah terletak pada pemerintah pusat. Namun, sebagai pemerintah daerah dan provinsi, kami tetap mencari upaya untuk mengatasi masalah ini,” tegasnya.

Ditambahkannya, salah satu upaya untuk mengembalikan sebagian hutan yang telah hilang adalah melalui gerakan menanam pohon. Kegiatan ini ke depan tidak hanya menjadi tanggung jawab DLHK Berau tetapi juga menjadi agenda Dinas Pendidikan Berau.

“Kami sudah melakukan komunikasi bahwa anak-anak sekolah, baik SD, SMP, maupun SMA, akan terlibat dalam kegiatan menanam pohon. Oleh karena itu, dinas terkait perlu membuat anggaran pengadaan pohon agar bisa direalisasikan pada tahun depan,” bebernya.

Menurutnya, keterlibatan para peserta didik dalam gerakan ini juga dilakukan dalam rangka edukasi. Selanjutnya, mengingatkan para peserta agar mulai menumbuhkan kesadaran terkait pentingnya menjaga hutan agar tidak berdampak buruk ke depannya.

“Hutan ini kami tinggalkan untuk kalian (peserta didik, Red) di kemudian hari. Jadi, mari kita sama-sama jaga dan rawat,” pungkasnya.

 

Sapos.co.id

BACA JUGA