Kotanusantara.id, Samarinda – Kesulitan air bersih yang dirasakan warga Kelurahan Karang Asam Ulu dan sekitarnya di Kecamatan Sungai Kunjang, akibat kebocoran pipa dampak pengerjaan proyek drainase di depan markas Polresta Samarinda, sepertinya bakal terjadi hingga akhir tahun.
Ancaman tidak mengalirnya air bersih hingga di penghujung tahun itu dikarenakan lamanya waktu pekerjaan proyek drainase yang bersumber dari APBD 2024 Kota Samarinda sebesar Rp 9,9 milar.
Dikutip dari laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Samarinda dalam uraian singkat pekerjaan terdapat 7 jenis pekerjaan yang seluruhnya dikerjakan dalam 150 hari atau 5 bulan. Namun dalam uraian pekerjaan tersebut tidak disertakan berapa panjang drainase yang dilakukan pemugaran beserta detail pekerjaan lainnya.
Lina (30), warga Jalan Slamet Riyadi, Gang 6, RT 16, Kelurahan Karang Asam Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang yang sebelumnya mengeluhkan mati air yang sudah terjadi sejak tiga minggu lalu itu, mengatakan air ke rumahnya sudah mengalir.
“Sudah nyala (mengalir, Red), tetapi memang belum deras. Mengalir di keran bawah, tidak bisa naik (keran lebih tinggi),” kata Lina, Minggu (20/10).
Disinggung mengenai ancaman kembali tidak mengalirnya air, karena waktu pekerjaan proyek drainase yang masih cukup lama, Lina berharap hal tersebut tidak terjadi.
“Ya kalau sampai terjadi, kami juga yang kesulitan. Belum lagi harus keluar uang untuk membeli air tandon,” ucapnya.
“Betul sudah mengalir. Cuma belum maksimal,” jawab Kaharuddin melalui pesan WhatsApp.
Disinggung mengenai ancaman akan kembali tidak mengalirnya air hingga akhir tahun, karena masih lamanya pekerjaan proyek drainase. Kaharuddin kembali menyampaikan perihal permintaan Perumdam kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek drainase.
“Kami sudah koordinasi dengan PPK, kontrakor pelaksana dan rekanan pendamping untuk merelokasi pipa 10 inch,” pungkasnya. (oke/nha)
Sapos.co.id