onlineku.info, Samarinda. Sepekan yang lalu beredar rekaman video dump truk yang mengangkut batu bara melintas di Jalan Poros Samarinda – Bontang, Guntung Lai, Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara. Dump truk tersebut sebelumnya terlihat keluar dari lokasi di pinggir jalan yang ditutupi dengan pagar seng berwarna biru.
Perekaman video tersebut juga sempat mengikuti dump truk tersebut, yang mengarah ke Sungai Siring. Namun setelah sekira 150 meter melintas di jalan umum, dump truk itu berbelok ke kanan dan masuk ke jalan tanah yang ditutupi pagar berwarna orange. Video itupun menjadi perhatian warganet, yang kebanyakan juga sudah mengetahui jalur Samarinda-Bontang itu kerap dilintasi dump truk bermuatan baru bara.
Media ini kemudian menelusuri kebenaran video yang diambil malam hari tersebut. Dari pantauan media ini, tidak terlihat adanya dump truk bermuatan batu bara yang melintas di jalan umum pada siang hari, Rabu (6/11).
Namun dari pinggir jalan terlihat jelas adanya lokasi tambang batu bara yang diperkirakan jaraknya kurang dari 500 meter dari jalan. Pagar seng berwarna biru rupanya menjadi pintu untuk masuk ke lokasi tambang tersebut. Dan jalan tanah menuju lokasi tambang itu diduga merupakan jalur hauling dump truk muatan batu bara sebelum melintas di jalan umum.
Selanjutnya media ini pun coba mengkonfirmasi adanya kegiatan penambangan batu bara yang tak jauh dari jalan umum itu ke Kelurahan Tanah Merah.
Sekretaris Lurah (Seklur) Tanah Merah, Agus Soebiantoro yang menemui awak media mengatakan, dirinya bahkan baru tahu ada aktivitas penambangan batu bara di kawasan Guntung Lai.
“Informasinya sama sekali kami nihil (tidak pernah dikabari). Kalau masalah tambang memang tidak pernah lewat kelurahan. Kalau bicara UKL-UPL tidak ada hubungannya dengan kelurahan. Kalau ditanya Aktif atau tidaknya tambang, legal atau ilegal, kami tidak tahu,” jelas Agus. Tetapi Agus mengakui jika ada permasalahan yang dialami warga dengan tambang, pihak kelurahan lah yang selalu kena getahnya.
“Seperti kalau banjir, masyarakat nanya dan nyerbunya ke kami (kelurahan, Red). Termasuk ada kecelakaan kerja, kami yang didatangi pihak kepolisian dan keselamatan kerja serta Disnaker, tapi kami malah tidak tahu ada kecelakaan seperti itu. Jadi betul-betul kami nihil (minim, Red) informasi,” pungkasnya. (oke/nha)
Sapos.co.id