Kotanusantara.id, Samarinda. Aktivitas penambangan batu bara di jalan poros Samarinda-Bontang, Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara tepatnya di kawasan Guntung Lai anehnya tidak diketahui Inspektur Tambang.
Fakta itu didapatkan media ini dalam wawancara dengan Inspektur Tambang Kaltim, Djulson Kapuangan yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon WhatsApp, Kamis (7/11).
“Saya belum dapat info juga terkait dengan itu. Kurang copy saya dengan itu,,” kata Djulson.
Bahkan meski diberi gambaran lokasi kegiatan penambangan tersebut dapat dilihat dari pinggir jalan, yang merupakan jalur utama menuju ke Bandara APT Pranoto. Djulson kembali menegaskan dirinya belum mengetahuinya.
“Saya belum tahu,” tegasnya.
“Ya, terus terang saja kalau itu tidak ada laporan dan sebagainya itu agak susah,” ucap Djulson.
Pernyataan Djulson mengenai menunggu laporan itupun agak aneh didengar, karena ispektur tambang yang menjadi ujung tombak pengawasan di daerah justru menyatakan menunggu laporan meski pelanggaran tersebut sudah terlihat dengan nyata.
“Karena itu kan saya harus juga laporan ke direktur di Jakarta misalkan ada laporan seperti itu,” ujarnya.
Selanjutnya pertayaan Djulson malah terdengar blunder, karena sebagai pihak yang diberi kewenang untuk mengawasi seluruh tambang di Kaltim justru mengaku belum mengetahui lokasi siapa yang dimaksud.
“Kira-kira di lokasi siapa itu?,” tanya balik Djulson.
Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Mineral dan Batu Bara (Kabid Minerba) Dinas ESDM Kaltim, Ahmad Pranata mengatakan, terkait altivitas tambang batu bara yang diduga melakukan pelanggaran merupakan kewenangan inspektur tambang.
“Kecuali ada permintaan dari mereka untuk turun ke lokasi yang dimaksud, maka kami akan ikut mendampingi. Hanya sebatas mendampingi,” tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, Sepekan yang lalu beredar rekaman video dump truk yang mengangkut batu bara melintas di Jalan Poros Samarinda – Bontang, Guntung Lai, Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Samarinda Utara.
Dump truk tersebut sebelumnya terlihat keluar dari lokasi di pinggir jaltn yang ditutupi dengan pagar seng berwarna biru. Perekam video tersebut juga sempat mengikuti dump truk tersebut, yang mengarah ke Sungai Siring atau Bandara APT Pranoto.
Kurang kebih 150 meter melintas di jalan provinsi, dump truk itu belok ke kanan dan masuk ke jalan tanah yang ditutup pagar seng berwarna orange.
Sementara itu hasil penelusuran media ini mendapati aktivitas penambangan batu bara, yang berada di balik pagar seng berwarna biru tersebut. (oke/nha)
Sapos.co.id