kotanusantara.id, AIR HITAM. Hiruk pikuk kemeriahan perayaan HUT ke-43 SMA 3 di halaman parkir Universitas 17 Agustus 1945 (Untag), Samarinda, di Jalan Juanda, Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Samarinda Ulu, seketika berubah menjadi bencana, Rabu (14/8) sekira pukul 09.40 Wita.
Ratusan siswa-siswi dan guru yang awalnya larut dalam kebahagiaan, mendadak diselimuti ketegangan. Hal itu karena meledaknya balon yang hendak dilepaskan sejumlah siswa untuk menambah kemeriahan perayaan.
Suasana pun bertambah tegang, karena 7 siswa-siswi yang hendak melepaskan balon ke udara tersambar api. Api itu dipicu terbakarnya kandungan gas helium pada balon. Beruntung tujuh siswa itu masih selamat, meski diantara mereka ada yang mengalami luka bakar cukup serius hingga harus dilarikan ke RS SMC.
Kadirin, salah seorang sekuriti Untag mengatakan, kegiatan HUT SMA 3 atau yang familier dengan sebutan Smaga itu sudah berlangsung sejak beberapa hari lalu. “Ini kegiatan acara ulang tahun sekolah mereka,” tegas Kadirin. Kadirin mengungkapkan, balon-balon yang jumlahnya banyak dan diikat menjadi satu itu dibawa sendiri oleh para siswa dan siswi Smaga.
“Mereka itu mau memisah balon-balon yang terikat jadi satu, tetapi mereka memotong talinya dengan korek api sehingga meledak. Seharusnya pakai gunting saja,” ucap Kadirin. Pasca ledakan balon itu sejumlah siswa dan siswi pun merasa panas dan gatal di wajah serta kedua tangan mereka.
“Setelah itu pihak sekolah kemudian langsung membawa anak-anak itu ke rumah sakit mengunakan mobil pribadi,” ujarnya. Berbeda dengan yang dijelaskan Kadirin, Kepala SMA 3 Samarinda, Muji Raharjo justru menjelaskan bahwa alasan siswanya memutus tali balon dengan korek api dikarenakan adanya tali yang tersangkut sehingga gagal mengudara.
“Beberapa balon sudah berhasil diterbangkan. Namun ada balon lain yang talinya tersangkut,” ucapnya kepada awak media ketika ditemui di SMAN 3. Muji melanjutkan, karena tidak memiliki gunting untuk memotong tali balon yang tersangkut itu, akhirnya salah seorang siswa berinisiatif memutus dengan cara membakarnya menggunakan korek api.
“Ternyata menyulut gas helium yang ada di balon sehingga membuat balon tersebut meledak,” tutur Muji. Muji menjelaskan, pelaksanaan HUT sekolah yang dipimpinnya itu memang sengaja digekar di Untag lantaran Smaga masih dalam tahap renovasi.
“Yang hadir di acara itu rata-rata dari kelas 12. Dan yang mengalami luka bakar sudah dibawa ke rumah sakit,” tandasnya. Peristiwa itu pun direspons cepat Polsek Samarinda Ulu yang langsung menuju ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan penyelidikan.
“Informasi yang kami peroleh bahwa siswa-siswi itu hendak melakukan pelepasan balon ke udara. Balon yang hendak dilepaskan sebanyak 15 buah dalam satu ikat,” beber Kapolresta Samarinda Kombes, Pol Ary Fadli melalui Wakapolsek Samarinda Ulu, AKP Marthen Roson. Perwira balok tiga itu membenarkan bahwa untuk memutus tali yang mengikat balon menjadi satu siswa sekolah tersebut menggunakan korek api.
“Tiba-tiba meledak dan kandungan gas helium balon menyambar beberapa siswi disekitarnya. Tercatat ada tujuh korban yang terdiri dari satu laki-laki dan enam perempuan,” papar Ronson.
Ronson menambahkan, dari 7 korban itu, tiga diantaranya hanya mengalami luka bakar ringan dan sudah dipulangkan.
“Sedangkan empat siswa-siswi lainnya yang juga mengalami luka bakar masih dirawat dan rencananya akan dilakukan operasi,” pungkasnya.(oke)
Editor: Redaksi Sapos