Buaya Sungai Bengalon Mengamuk, ABK Hilang

PENCARIAN. Tim SAR gabungan menyisir sungai Sungai Bengalon, Desa Tepian Langsat, Kecamatan Bengalon dengan kapal untuk mencari Iwan yang diduga diterkam buaya.
Kotanusantara.id, BENGALON. Saat sedang bekerja menyedot air yang menggenang di dalam kapal, Iwan tiba-tiba hilang. Diduga, pria tersebut diterkam buaya. Peristiwa tragis ini terjadi di Sungai Bengalon, Desa Tepian Langsat, Kecamatan Bengalon, Kutai Timur, Rabu (2/10) lalu.

Kabar hilangnya Iwan mulai terdengar pada pukul 17.00 Wita di hari itu. Kabar ini pun langsung menyebar. Warga yang menerima informasi hilangnya pria berusia 48 tahun itu, langsung melakukan pencarian. Namun upaya ini gagal hingga akhirnya dilaporkan ke petugas terkait.

Proses pencarian selanjutnya dilakukan Tim SAR gabungan dari berbagai Pos SAR Kutai Timur, Pospol KM 110 Tepian Baru, PMK Sangatta, pemerintah desa, PT Anugerah Energi Tama, Laskar Kebangkitan Kutai (LKK), dan masyarakat setempat.

Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Balikpapan, Endrow Sasmita menjelaskan, tragedi ini bermula saat Iwan bersama rekannya, Basri (58), pergi ke pinggir sungai untuk menyedot air menggunakan mesin pompa.

Saat Basri naik untuk mengambil bensin, tiba-tiba terdengar teriakan. Panik, Basri dan rekannya yang lain berlari menuju sumber suara. Namun setibanya di sana, Iwan sudah tidak tampak. Hanya air sungai yang bergelembung, menandakan sesuatu yang mengerikan terjadi di bawah permukaan sungai.

Di tengah usaha mereka mencari, Basri dan rekannya melihat pemandangan yang mencekam. Seekor buaya besar sedang menggigit sesuatu yang diduga tubuh Iwan. Hanya dalam hitungan detik, harapan Basri untuk menyelamatkan rekannya berubah menjadi ketakutan.

“Tim SAR gabungan selanjutnya berjuang melakukan pencarian dengan menyisir Sungai Bengalon di titik koordinat 0°46’17.03″N-117°26’47.93″E, sekitar 76 kilometer dari Pos SAR Kutai Timur,” kata Endrow, Minggu (6/10).

Dalam proses pencarian, tim dibagi menjadi dua Search and Rescue Unit (SRU). Masing-masing menyisir arah hilir dan hulu sejauh kurang lelbih 2 kilometer, menggunakan perahu ketinting dan perahu karet Basarnas.

Proses pencarian didukung armada lengkap, truk personel, peralatan medis, perahu ketinting, perahu karet, serta alat pencarian bawah air. Operasi ini akan terus berlangsung hingga ada titik terang. Warga dan keluarga hanya bisa berdoa, agar Iwan bisa segera ditemukan.

“Menjelang sore (kemarin) tubuh Iwan belum berhasil ditemukan. Dan proses pencarian akan dilanjutkan keesokan pagi,” jelas Endrow. (kis/nha)

 

Sapos.co.id

BACA JUGA