Kolam Bekas Tambang Jebol, 200 Hektare Sawah Terancam Kekeringan

Foto Lokasi Terdampak

Kotanusantara.id, TENGGARONG. Nasib malang menimpa sejumlah petani Desa Kerta Buana, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar). Pasalnya sawah seluas mencapai 200 Hektare (Ha) digarap sebanyak 8 kelompok tani (Poktan) desa itu, kini dipastikan terancam kekeringan. Menyusul jebolnya sebuah kolam bekas galian tambang batu bara PT Arka, Subkon PT Kitadin.

“Padahal air dari kolam itu selama ini digunakan petani Kerta Buana, untuk mengairi sawah seluas 200-an Hektare. Ternyata Kamis (4/1) lalu, tanggul pada kolam bekas galian tambang PT Arka tersebut jebol. Sehingga padi pada sawah seluas 200-an Hektare itu terancam kekeringan,” ujar Kepala Biro Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forum Akuntabilitas dan Transparansi (FAKTA) Kukar, Zaidun kepada Sapos. Menanggapi kondisi tersebut, DPD FAKTA Kukar sudah melakukan peninjauan ke lokasi terkait. Termasuk Senin (8/1) pagi, Zaidun dan rekan-rekannya bertemu para petani L-4 Desa Kerta Buana. Insiden jebolnya tanggul pada kolam bekas galian tambang itu, membuat petani gundah-gulana alias galau berat. “Karena sawah para petani tersebut terancam kekeringan. Padahal saat ini tanaman padi sangat memerlukan air. Apalagi sekarang rata-rata usia tanam padi pada sawah di kawasan itu di bawah 30 hari. Bahkan ada pula petani belum sempat menanam padinya di sawah,” jelas Zaidun. Dengan kondisi seperti itu, petani khawatir padi musim tanam kali ini tidak maksimal. Bahkan dapat mengalami gagal panen. Disebabkan kurangnya air akibat jebol tanggul pada bekas kolam galian tambang batu bara itu. Mengingat jarak saluran air atau irigasi pertanian dengan bekas galian itu hanya sekitar 5 Meter. “Informasi kami dapatkan dari petani, bahwa PT Kitadin telah memindahkan alur anak sungai alam. Jadi sebenarnya pada lokasi itu merupakan DAS atau Daerah Aliran Sungai. Nah setelah ditambang, DAS itu dipindahkan. Sehingga petani menggunakan air di kolam bekas galian itu ke persawahan. Namun kini tanggul kolam bekas tambang itu malah jebol. Jadi bagaimana nasib para petani di kawasan itu?” ungkap Zaidun sembari meminta semua pihak terkait, dapat mencarikan solusi atau jalan keluar mengenai kesulitan 8 Poktan Desa Kerta Buana tersebut. (idn)

 

Sapos.co.id

BACA JUGA