Pemkab Kukar Berikan Apresiasi atas Pengembangan Peternakan Madu Kelulut di Desa Tani Harapan

Onlineku.info, Peternakan madu kelulut di Dusun Tani Baru Desa Tani Harapan semakin berkembang seiring dengan meningkatnya produksi dan perluasan pasar. Para peternak yang dulunya hanya mengandalkan cara tradisional, kini mulai menerapkan metode yang lebih modern dan efisien, sehingga hasil panen mereka lebih maksimal.

Salah satu tokoh yang berperan besar dalam pengembangan peternakan madu kelulut adalah Jumabir, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Kelompok Ternak Madu Kelulut. Menurutnya, kesadaran masyarakat terhadap manfaat kesehatan yang terkandung di dalam madu semakin tinggi, sehingga peluang usaha ini terus terbuka lebar.

“Dulu kami hanya memanen madu dalam jumlah kecil karena keterbatasan alat dan pengetahuan. Sekarang, setelah mendapatkan pelatihan dan dukungan alat, produksi kami meningkat dan pemasaran pun bisa lebih luas,” ungkapnya.

Saat ini, Kelompok Ternak Madu Kelulut telah berkembang dengan 30 anggota dan 315 log madu yang tersebar di berbagai lokasi di desa. Dengan metode yang lebih efisien, setiap log dapat menghasilkan sekitar 1–2 liter madu dengan siklus dua kali panen setiap bulan.

Meski demikian, faktor cuaca masih menjadi tantangan utama. “Ketika cuaca tidak menentu, produksi madu menurun karena lebah menjadi lebih pasif dan menyimpan lebih banyak cadangan makanan di dalam sarang,” tambahnya.

Dalam pengelolaannya, para peternak madu juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk komunitas lokal yang ikut membantu dalam distribusi dan pemasaran. Sutra, perwakilan Kelompok Wanita Tani (KWT) mengatakan bahwa madu dari kelompok ternak di wilayahnya kini semakin dikenal di pasar lokal.

“Madu kelulut dikenal masyarakat setempat memiliki berbagai manfaat kesehatan, seperti meningkatkan daya tahan tubuh, meredakan pilek, serta sakit tenggorokan. Selama pandemi COVID-19, permintaan terhadap madu ini sempat meningkat tajam, hingga kami sebagai tim produksi juga kewalahan,” ujarnya. 

Peternakan madu kelulut juga mendapatkan dukungan dari komunitas lokal dan mitra usaha, termasuk PT. Kutai Energi yang membantu dalam edukasi serta peningkatan kualitas produksi. Parwito, selaku Supervisor CSR (Ekonomi Kreatif) dari PT. Kutai Energi menjelaskan pentingnya pemahaman peternak tentang teknik budidaya lebah yang baik sampai pada proses pemasaran produk.

“Kami juga terus memberikan support terhadap Kelompok Ternak Madu Kelulut untuk membantu para pelaku usaha agar lebih mandiri. Sampai saat ini, kami telah menyertakan kelompok ini dalam berbagai program mulai dari expo sampai program Kaltim Ekspor yang diadakan oleh Bank Indonesia (BI) hingga didapatkan 14 pelaku usaha yang lolos sampai mendapatkan pelatihan dan pendampingan,” jelasnya.

Kini para peternak madu kelulut di Desa Tani Harapan berencana untuk terus meningkatkan kapasitas produksi dan memperluas jaringan pemasaran. Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan dan gaya hidup back to nature, madu kelulut tak sekadar menjadi pilihan alami, tetapi juga membuka peluang emas bagi peternak untuk terus berkembang dan menjangkau pasar yang lebih luas.(ADV/ARI)*

BACA JUGA