Pemkab Kukar Berusaha Stabilkan Harga Pangan dengan Operasi Pasar

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kukar, Sutikno.

Onlineku.info, Kukar – Menjelang bulan suci Ramadan, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) intensif melakukan berbagai langkah untuk mengantisipasi fluktuasi harga pangan yang dapat memberatkan masyarakat.

Salah satu langkah yang diambil adalah dengan menggandeng Badan Urusan Logistik (Bulog) dalam rangka menggelar operasi pasar.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) Kukar, Sutikno, memastikan bahwa stok pangan di wilayah Kukar dalam keadaan aman. Namun, ia menyadari bahwa beberapa komoditas pangan, khususnya cabai dan bawang merah, sudah mengalami kenaikan harga yang signifikan.

“Memang stok pangan kami untuk beras dan bahan pokok lainnya masih mencukupi. Kami terus memastikan ketersediaannya di berbagai wilayah, namun untuk komoditas tertentu seperti cabai dan bawang merah, kami melihat ada peningkatan harga,” ungkap Sutikno dalam wawancaranya pada Jumat (28/2/2025).

Pemerintah Kabupaten Kukar berusaha untuk mengendalikan harga yang berpotensi melonjak selama Ramadan dengan mengadakan operasi pasar yang bekerja sama dengan Bulog.

Operasi pasar ini dijadwalkan pada 11 hingga 12 Maret 2025, di mana Bulog akan menyediakan 30 ton beras dengan harga yang lebih terjangkau, yaitu sekitar Rp57.000 untuk 5 kilogram.

“Kami ingin memastikan bahwa masyarakat bisa mendapatkan beras dengan harga yang lebih wajar. Selain itu, kami juga akan menyediakan bahan pangan lainnya seperti minyak goreng, tepung, dan kacang-kacangan dengan harga yang terjangkau selama Ramadan,” tambah Sutikno.

Selain itu, Kepala Bidang Pemasaran Produk Dalam Negeri dan Pengendalian Barang Pokok Disperindag Kukar, Muhammad Bustani, menegaskan bahwa pihaknya akan terus memantau kondisi pasar untuk memastikan bahwa tidak ada kelangkaan atau lonjakan harga yang tak terkendali.

“Kami akan memastikan agar harga-harga barang di pasar tetap stabil dan tidak memberatkan masyarakat. Pengecekan rutin akan terus dilakukan di pasar-pasar tradisional,” kata Bustani. (Adv/Diskominfo)*

BACA JUGA