Rudy: Saya Tak Ada Kepentingan dengan Makmur

CALON GUBERNUR. Rudy Mas’ud menghadiri pelantikan kakak kandungnya sebagai Ketua DPRD Kaltim, kemarin.

onlineku.info, Samarinda. Polemik persoalan politik antara Rudy Mas’ud dan Makmur HAPK tidak benar-benar usai. Berawal dari Makmur yang dilengserkan dari kursi Ketua DPRD Kaltim pada awal periode lalu, hingga menuju pemilihan gubernur yang akan berlangsung kurang dari dua bulan ini.

Bahkan dalam kampanyenya di Berau diketahui Rudy Mas’ud disebut tak mendatangi Makmur HAPK meskipun kini berada dalam satu koalisi partai. Makmur yang kini bergabung di Gerindra menjadi pengusung dari Rudy Mas’ud untuk bisa maju bersama Seno Aji, sekretaris Gerindra Kaltim, dalam pencalonan Pilgub Kaltim.

Makmur ketika dikonfirmasi, mengatakan dirinya sudah biasa bertemu dengan calon kepala daerah mulai dari kabupaten hingga kota dan provinsi. Hal itu diakuinya sudah terjadi sejak zaman Sofyan Alex hingga Isran Noor menjadi gubernur Kaltim periode lalu.

Sehingga pertemuannya pun dengan Isran beberapa waktu lalu disebutnya, layaknya pertemuan seorang teman yang bersua dan dijamu dengan makan siang oleh Makmur di kediamannya di Tanjung Redeb, Berau.

“Ya, yang saya sayangkan kenapa Rudy tidak mendatangi saya. Ya saya manusia biasa juga kok bukan tokoh, saya juga merasa tidak apa-apa tidak dikunjungi, ” ucap Makmur.

Menurut Makmur, meskipun dirinya mengarahkan kepada salah satu pasangan, dukungan suara tetap mutlak berada ditangan rakyat di balik tempat pemungutan suara (TPS) nantinya. Sehingga suara rakyat tidak bisa dibeli ataupun dipengaruhi.

“Yang menentukan menang ini bukan kita kok, rakyat sendiri kita tidak bisa tawar-tawar kemenangan ini. Jadi harus belajar dari keadaan seperti itu, sekarang pemilihannya rakyat kok bukan siapa itu tidak bisa kita paksakan.

Jadi  baik-baiklah dan bagaimana sikap kita kepada rakyat,” ungkapnya.

Menyikapi hal itu, Rudy Mas’ud menyebut dirinya dan Makmur tidak ada kepentingan apa pun. Sebab saat mereka berdua juga sudah berbeda partai politik. “Beliau itu orang tua kita, diakan bukan lagi kader Golkar, saya tidak bisa intervensi, saya mengatur kader Golkar saja, biar Gerindra yang urus beliau,” ungkapnya.

Menurut Rudy, Makmur mempunyai hak politik untuk memilih siapa pun. Jadi menurutnya tidak ada intervensi yang dilakukan pihaknya kepada Makmur. “Beliau pernah mengabdi lama di Golkar. Hak politik dan pilihan itu hak asasi beliau,” pungkasnya. (mrf/nha)

 

Sapos.co.id

BACA JUGA